Jumat, 08 Agustus 2014

Ngayoh Dicopot, Gubernur Berang Pergantian Komisaris PKT Dianggap Tak Indahkan Kepentingan Kaltim

Berita Utama

2014-08-02 09:57:30 |

SAMARINDA - Kabar mengejutkan datang dari Bontang. Mantan Gubernur Kaltim Yurnalis Ngayoh akan dicopot dari Dewan Komisaris PT Pupuk Kaltim (PKT). Kepastian itu diperoleh setelah Ngayoh menerima surat pemberitahuan akan diadakan rapat umum pemegang saham (RUPS), 5 Agustus mendatang.

Kepada Kaltim Post, Ngayoh membenarkan telah menerima surat itu pada Kamis (31/7) lalu. Dia mengatakan, belum mengetahui alasan pergantian dirinya dalam RUPS nanti di Jakarta. Untuk diketahui, sebagai BUMN, saham PKT dipegang oleh PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC).

“Sebelumnya, saya dengar secara lisan bahwa ada pergantian komisaris. Namun, baru Kamis kemarin saya menerima surat. Ternyata RUPS akan membicarakan pergantian saya,” ucap Ngayoh.

Untuk diketahui, dari enam komisaris PT PKT, Kaltim selalu kebagian perwakilan tokoh. Sebelum Ngayoh, posisi ini diisi mantan Wali Kota Balikpapan Tjutjup Suparna. Mantan Gubernur Kaltim Muhammad Ardans juga pernah duduk di posisi ini.

Mendengar kabar itu, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berang. Dia mengatakan, baru kali ini pergantian komisaris yang diduduki unsur pemerintah daerah tidak berkoordinasi dengan Pemprov Kaltim.

“Secara turun-menurun, satu dari para komisaris selalu diisi tokoh Kaltim. Sebagai perusahaan yang beroperasi di Kaltim, wajar bila kita memiliki wakil di situ,” terang Faroek, malam tadi (1/8).

Menurut pengalaman, Pemprov Kaltim diajak berkoordinasi oleh pemegang saham PKT sebelum pergantian Tjutjup Suparna pada 2009 silam. “Kali ini tanpa pemberitahuan,” tegas Faroek.

Dikatakan, Ngayoh mewakili kepentingan rakyat Kaltim. PKT sebagai aset negara menjadi salah satu pabrik pupuk terbesar di dunia yang berdiri di satu kawasan. Apalagi, pembangunan pabrik PKT V sedang berjalan.

“Jadi wajar kalau pemerintah setempat terlibat,” kata Faroek. Wakil yang duduk di komisaris, terang mantan bupati Kutim ini, disebut banyak berkontribusi.

“Semisal ide distribusi pupuk kepada petani. Saya sudah minta Asisten II berkoordinasi dengan PKT supaya petani Kaltim jangan sampai kesulitan pupuk,” terang Gubernur.

Saat ini tengah dirancang sebuah sistem yang memakai teknologi informasi. Nantinya, petani  tinggal mengecek telepon genggam untuk melihat jenis dan harga.  Cukup mengirim pesan pendek, petani bisa memesan pupuk yang diinginkan. “Kemudian pupuk diantar kepada petani. Untuk mewujudkan ide itu, tentu perlu wakil di jajaran komisaris,” jelas Faroek.

Dia pun mengaku berang dengan cara-cara pergantian Ngayoh yang dianggap “melewati” Pemprov Kaltim. “Tentu saya marah jika tidak dikomunikasikan seperti ini. Apalagi jika ternyata pengganti Pak Ngayoh bukan yang bisa mewakili Kaltim,” tegasnya.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Holding Company Budi Asikin, masih meminta waktu untuk menjelaskan duduk perkara ini. Dia belum bisa mengonfirmasi mengapa gubernur tidak dikomunikasikan seputar pergantian Ngayoh.

“Sampai memasuki cuti Idulfitri lalu, kami belum menerima undangan RUPS. Saya akan cek dulu, tetapi setahu saya, yang mengundang untuk RUPS adalah  perseroan (PT PKT),” ucapnya, singkat.  (fel/zal/k8)

Sumber : http://m.kaltimpost.co.id/berita/detail/88484-ngayoh-dicopot-gubernur-berang

 

Tidak ada komentar: