Kamis, 11 September 2014

Suasana Konferensi Pers KOALISI KEMANUSIAAN UNTUK PEMULIHAN KEDAULATAN MASYARAKAT ADAT beranggotakan 12 Lembaga plus Advokat/Pengacara Mengecam Upaya Kriminalisasi Masyarakat Adat oleh HPH KBT (RODA MAS GROUP) di Long Isun Kecamatan Long Pahangai.


Suasana Konferensi Pers bersama wartama dan Walhi Kaltim

Suasana Konferensi Pers bersama wartama dan Walhi Kaltim





Kegiatan di WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) Kalimantan Timur


Suasana diskusi bersama rekan-rekan dari Walhi

Time to narsis



Para aktivis PEKERJA HAM ini disatukan dalam forum atas rasa kepedulian memperjuangkan keadilan masyarakat Adat.










Menjadi Narasumber di Kabupaten Kutai Barat, Kecamatan Siluq Ngurai, Desa Belusuh, bertempat di Kantor Kepala Adat Besar Kecamatan,




Para Kepala Adat Kampung dan Kepala Adat Besar Kecamatan Siluq Ngurai.





Rabu, 27 Agustus 2014

Terimakasih atas supportnya

"Aku kagum akan keberanianmu dan kegigihanmu untuk menegakkan Pancasila sebagai Idiologi Bangsa Indonesia dan itu merupakan harga mati yang tidak bisa di negosiasikan oleh siapapun di negara ini termasuk ormas-ormas yang anti Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Semoga Tuhan selalu menyertai perjalanan dan perjuanganmu. Tahu kah kamu? kamu itu sangat luar biasa, apakah kamu  tahu, orang-orang yang seumuranmu masih suka untuk ke Mall, Salon, dll akan tetapi kamu memilih jalan yang sangat berbeda dan luar biasa, turun ke jalan untuk demo,berpanas-panasan, kulit putihmu yang mulus itu pun terbakar teriknya matahari kamu tidak perdulikan itu dan memperjuangan hak-hak mu sebagai warga negara serta sebagai Dayak keturunan asli Kalimantan (Borneo) demi sebuah pendirian yang kamu yakini itu, kamu luar biasa Erika Siluq, kami bangga, lanjutkan terus perjuanganmu, Tuhan akan senantiasa memberikan perlindungan dan kesehatan buat kamu dan komunitasmu, Amen"

                                                                         27 Agustus 2014
                       


Kami tidak perlu pengakuan dan pujian, akan tetapi kami melakukan hal ini karena kami cinta tanah kelahiran kami dan hidup kami untuk Dayak